Pola Makan Sehat Membuat Tubuh Sehat
Bhakti Banda Yudha
D-IV Promosi Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Abstrak. Makanan adalah kebutuhan primer manusia. Menurut Surtiretna (2007:11) “Dengan makanan makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari”. Makanan yang memiliki gizi seimbang adalah suatu hal yang pokok untuk dikonsumsi sehari-hari. Karena menurut Prita (2010:1) “karbohidrat, protein, dan lemak merupakan zat gizi makro sebagai sumber energi,sedangkan vitamin dan mineral merupakan zat gizi mikro sebagai pengatur kelancaran metabolisme tubuh”. Dengan makan kita mendapatkan sebuah energi untuk melakukan aktivitas sehari hari. Namun dalam kesehariannya manusia sering disibukkan dengan kegiatan sehingga melupakan pentingnya pola makan. Padahal pola makan juga berpengaruh besar dalam sistem pencernaan. Akibat dari pola makan yang salah adalah badan menjadi lemas,lesu,tidak bertenaga, dan bisa berujung pada sakit. Contoh yang sering dihiraukan adalah tidak sarapan dan makan siang. Karena terbiasa akhirnya mengganti dengan makanan ringan atau gorengan yang justru menimbulkan masalah dalam perncernaan (Chasanah, 2010:43).
Kata Kunci : pola, makan, tubuh, sehat.
Kebiasaan tersebut tidak hanya dialami oleh anak-anak namun kebiasaan tersebut dialami oleh semua kalangan baik muda maupun tua. Kebiasaan buruk tersebut akan terasa merugikan apabila manusia tersebut jatuh sakit. Apabila manusia telah jatuh sakit maka pilihannya adalah ingin sehat, dengan begitu kita dapat mencegah terjadinya sakit.
Banyak cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat, salah satunya adalah menjaga pola makan yang sehat. Pola makan yang bagaimana agar kita tubuh kita tetap sehat?. Berikut adalah pola makan sehat menurut Chasanah, (2010:11) “mengonsumsi makanan yang berserat, jangan lupa mengunyah makanan, jangan makan terlalu banyak, banyak meminum air putih, dan hindari makanan penyela”.
Selain itu kita harus mengenal makanan yang sehat dan bergizi supaya asupan tubuh kita dapat terpenuhi setiap harinya. Lalu makanan seperti apa yang baik dan tidak baik untuk tubuh?. (1) Makanan yang mengandung cukup energi merupakan syarat pokok dalam asupan tubuh, karena tubuh kita dapat bergerak apabila terdapat tenaga yang berasal dari sumber energi makanan. (2) Makan yang mengandung cukup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. (3) Makanan yang mudah dicerna serta mudah di serap oleh sistem pencernaan, salah satu cara makanan dapat dicernah dengan baik adalah mengunyah terlebih dahulu didalam mulut. (4) Makan makanan yang tidak mengandung racun dan bibit penyakit, contoh makanan yang mengandung racun atau penyakit adalah makanan yang mengandung pengawet formalin. Karena formalin adalah bahan pengawet mayat dan sering digunakan pada industri rumah tangga. Makanan awetan basah seperti mie,ikan, dan daging ayam diperkirakan mengandung formalin (Sobardan, 2009:22-23).
Kenali juga pola waktu dalam makan agar tetap memiliki energi yang cukup dan memiliki tubuh yang sehat. Yang pertama adalah sarapan, idealnya sarapan dilakukan pada waktu pagi hari 30 menit setelah bangun pagi dan dilakukan sekitar jam 07.00 – 10.00 pagi. setelah makan pagi atau sarapan, waktu yang disarankan adalah siang hari atau makan siang. Waktu yang disarankan untuk makan siang adalah sekitar pukul 12.30 – 14.00 dan berhenti makan sekitar pukul 16.00. Jarak yang ideal makan siang dari sarapan adalah 4 jam. Sebagai penutup adalah makan malam, aktivitas makan malam yang tepat yaitu antara pukul 18.00 – 21.00. Pastikan berhenti makan 2,5 jam sebelum tidur agar makan dapat dicerna dan tuntas dan tidak membusuk pada lambung (Caratipstrik.com, 2013).
Lalu apakah ada keluhan apabila kita salah pola makan dan apakah hal tersebut dapat dicegah?. Tentunya dampak yang terjadi banyak dan pastinya dapat dicegah. Menurut Prita (2010:104-111) ada 5 keluhan apabila kita salah dalam pola makan, keluhan tersebut adalah (1) Sakit kepala (2) Gangguan Pencernaan (3) Wasir dan Varices (4) Rasa panas dalam perut (5) Mual dan muntah. Pencegahan untuk sakit kepala adalah tidur kurang lebih 7 jam sehari, makan makanan sehat dan tidak terburu-buru, olahraga secara berkala dan rutin, mengurangi stres yang berlebih dengan cara olahraga atau pendekatan spiritual, relaksasi terhadap kaki dan tangan sehingga lebih tenang, mengompres kepala dengan air sebagai cara relaksi atau dengan cara mandi, terapi warna dan terapi bau sebagai relaksi indra pengelihatan dan indra pembau. Yang selanjutnya adalah gangguan pencernaan dapat di cegah dengan cara yoga,aroma terapi, mengkonsumsi herbal tertentu, makan yoghurt. Wasir dan Varices di cegah dengan mengendalikan berat badan, menambah serat,menghindari joging apabila varices/wasir sedang kambuh, memkai sepatu yang nyaman, tidak menggunakan pakaian yang ketat, memakai snocking khusus varices, menghndari makanan yang pedas dan terlalu asin, menjaga kaki agar tidak terpapar panas secara langsung, tidak merokok, olahraga kurang lebih 15-30 menit sehari, mengkonsumsi herbal seperti wortel,stoberi,pisang,dll. Rasa panas dalam perut dicegah dengan menghindari makanan yang berlemak, tidak makan menjelang akan tidur, memeriksa diri ke dokter untuk tindakan apabila terjangkit peradangan pada usus atau infeksi pada bagian yang lain. Mual dan muntah dapat dicegah dengan cara makan dengan mengkonsumsi makanan sedikit demi sedikit apabila sudah kenyang segeralah berhenti, makan dengan asupan vitamin B6 seperti biji-bijian atau padi-padian dan lain-lain. Memakai sikat gigi yang lembut, jika memerlukan pengobatan khusus segeralah minta bantuan pada dokter.
Ada pula tips untuk memperbaiki pola makan yaitu dengan cara kurangi minum minuman yang mengandung suplemen atau zat pembongkar. Jangan terlalu sering mengonsumsi minuman yang bebas gula karena minuman tersebut bersifat asam, sifat asam tersebut memiliki efek buruk terhadap kesehatan gigi dan tulang(1). Banyaklah minum air putih, karena air putih adalah minuman yang sehat atau dengan menambahkan lemon atau jeruk nipis sebagai perasa(2). Yang kedua adalah sediakan semangkuk buah sebagai makanan ringan yang cepat dan memiliki kandungan rendah kalori(3). Wajibkan sarapan pagi sehingga sampai cenderung untuk tidak mengemil pada waktu istirahat(4). Sarapan sereal gandum yang rendah gula memberikan banyak vitamin,mineral, dan serat (Hellosehat, 2017).
Banyak tips yang dianjurkan oleh para dokter maupun para ahli. Namun demikian, kita sebagai pelaksana pola makan yang sehat, maka yang harus diperlukan adalah memahami tingkah laku kita sehari hari dalam lingkungan. Karena dalam keseharian kita bertingkah laku menjadi tolak ukur mau atau tidaknya untuk berubah menjadi pribadi yang sehat. Faktor penentu kepribadian manusia dipengaruhi oleh kekuatan dalam dan luar diri manusia (Tim Penulis, 2004:16).
Yang dimaksut dalam kekuatan dari dalam yaitu psikis dan fisik diri manusia. Sedangkan yang dimaksut dalam kekuatan dari luar manusia seperti bagaimana tentang lingkungan manusia (Kompasiana,2015)
Kekuatan dari dalam seperti psikis dan fisik berpengaruh dalam pola makan sehat karena apabila psikis dan fisik diri dalam manusia lemah atau tidak prima. Maka yang terjadi adalah tubuh tidak akan menerima asupan makan atau minuman yang akan dikonsumsi.Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita mengalami sakit sariawan pada bibir atau bagian mulut. Maka yang akan terjadi adalah nafsu makan kita akan berkurang atau selera makan kita sering hilang karena ketika mengkonsumsi makanan, mulut terasa tidak nyaman untuk mengunyah makanan. Hal tersebut membuat pola makan kita berpengaruh.
Sedangkan kekuatan dari luar atau faktor pengaruh dari lingkungan mempunyai dampak paling besar dalam berpola hidup sehat. Karena dalam kesehariannya manusia tidak terlepas dengan lingkungan. Contoh sehari-hari yang dapat dianalisa adalah sering kita konsumen mengkonsumsi makanan junk food . Kita sebagai pembeli biasa tidak mengetahui apakah makanan tersebut layak untuk dikonsumsi. Yang terpenting untuk pembeli adalah membelinya, apabila rasa yang dikonsumsi tersebut enak dan sesuai apa yang diharapkan pembeli, maka pembeli hanya menikmati tanpa memikirkan bahaya atau tidaknya makanan tersebut.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”, peribahasa tersebut sudah tidak asing untuk kita dengar. Maksut dari kata tersebut adalah kita sebagai manusia yang pasti akan mengalami sakit, dipersiapkan untuk menjaga tubuh kita sebelum kita mengalami sakit dengan cara salah satunya menjaga pola makan kita sehari-hari. Seperti contoh yang tercantum dalam kasus diatas adalah sebelum kita mengalami sariawan kita dapat mencegah dengan cara menurut drg.Arni Maharani (dalam klikdokter,2014) “menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi, membersihkan karang gigi dan merawat gigi-gigi yang berlubang serta konsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral”. Begitu pula dengan makanan junk food, makanan tersebut sangatlah berbahaya karena dapat menimbulkan efek samping seperti penuaan dini,sembelit,asam lambung naik, dan ketergantungan aspirin (Turangan, 2016).
Pola makan yang teratur dan mengimbangi dengan gizi yang baik adalah salah satu cara untuk mengatasi berbagai penyakit datang. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pola makan tidak teratur dan gizi tidak seimbang jangan dibuat remeh, karena dalam otak manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam segala aspek. Apabila pertumbuhan otak tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) maka yang akan terjadi adalah terhambatnya perkembangan aspek-aspek tersebut (Yusuf, 2007:104).
Simpulan
Pola makan adalah suatu hal yang sering dilakukan oleh masyarakat, namun tidak sepenuhnya masyarakat melakukan pola makan yang benar. Yang terjadi adalah pola makan yang salah dan burujung pada sakit. Pola makan yang salah tersebut harus dibenarkan atau dimodifikasi secepatnya agar mendapatkan tubuh yang sehat.
Banyak keluhan apabila kita tidak berpola makan yang benar seperti (1) Sakit kepala (2) Gangguan Pencernaan (3) Wasir dan Varices (4) Rasa panas dalam perut (5) Mual dan muntah. Keluhan-keluhan tersebut harus diperhatikan dan apabila telah kambuh kita pasti mengeluarkan uang untuk mengobati. Namun sebelum itu terjadi kita dapat mencegahnya.
Pola waktu makan juga diperhatikan karena dalam sistem pencernaan ada waktu-waktu sendiri untuk berproses. Apabila waktu untuk kita makan tidak diperhatikan yang terjadi adalah penumpukan sementara dalam sistem pencernaan tertentu. Bayangkan apabila penumpukan makanan itu terus bertumpuk setiap hari, yang terjadi adalah obesitas atau berat badan yang berlebih.
Gizi dalam makanan juga diperhatikan karena gizi yang kita makan juga penentu dalam sehat tidaknnya makanan, layak tidaknya makanan yang kita makan. Jadi sebelum kita makan kita harus memperhatikan komposisi yang ada dalam makanan tersebut. Hindari makanan yang berupa junk food karena makanan tersebut sedikit mempunyai nilai gizi yang sehat dan banyak mengandung bahan kimia. Karena zat kimia tersebut tubuh kita menjadi sakit.
Olahraga rutin dan berkala juga dapat mengimbangi pola makan sehingga makanan dalam tubuh kita dapat dicerna dengan maksimal.
Hal-hal tersebut yang kita perhatikan untuk mendapatkan pola makan yang sehat. Kita cegah sejak dini agar tidak mendapatkan resiko yang berbahaya dikemudian hari. Cegahlah sebelum hal sakit itu terjadi. Apabila kita menjaga pola makan kita secara teratur maka kita akan sehat selalu.
Daftar Rujukan
Aprianto, H. (2013, Desember 1). Cara Mengatur Jadwal Makan yang Baik dan Sehat. Retrieved from caratipstrik.com: http://www.caratipstrik.com
Chasanah, R. (2010). Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Pencernaan. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
Farozin, M., & Fathiyah, K. N. (2004). Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
LN, S. Y. (2007). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Maharani, A. (2014, Oktober 14). Mencegah Sariawan. Retrieved from Klikdokter: http://www.klikdokter.com
Muliarini, P. (2010). Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat Selama Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Puspasari, D. (2015, Juni 24). Sariawan Datang Nafsu Makan Hilang. Retrieved from Kompasiana: https://www.kompasiana.com
Samiadi, L. A. (2017, Agustus 16). Panduan Pola Makan Sehat untuk Usia Remaja. Retrieved from Hello Sehat: http://Hellosehat.com
Sobardan, D. A. (2009). Mengenal Makanan Sehat. Jakarta Pusat: Karya Mandiri Pratama.
Surtiretna, N. (2007). Mengenal Makanan dan Kesehatan. Bandung: Wahana Iptek.
Turangan, L. (2016, Desember 25). Kompas.com. Retrieved from 7 Efek Mengerikan Makan "Junk Food": http://lifestyle.kompas.com
Komentar
Posting Komentar